BEM Rema Tamsis di Panggung Nasional: Suarakan Perubahan, Satukan Arah Bangsa!
www.detikdelikindonesia.com
Bekasi – Lebih dari 380 kampus dari seluruh penjuru Nusantara berkumpul dalam ajang bergengsi Pra-Temu Nasional ke-XV BEM Nusantara di Kota Bekasi. Mengusung tema Strategi Transformasi Gerakan Mahasiswa untuk Indonesia Maju, kegiatan ini menjadi forum strategis untuk merumuskan gagasan, mempererat solidaritas, serta meneguhkan peran mahasiswa dalam membangun negeri ( 21-25 februari 2025.
Dalam forum ini, dua perwakilan dari BEM Rema STKIP Taman Siswa Bima, yakni Nu’man (Ketua BEM) dan Muhamad Aditya (Wakil Ketua BEM), turut hadir membawa aspirasi dan semangat perubahan bagi dunia pendidikan serta pembangunan sosial di daerahnya (Bima).
Pra-Temu Nasional ini menjadi ajang diskusi intensif yang diisi oleh berbagai tokoh inspiratif. Brigjen Pol. Nanang Rudi Supriatna, Faisal Anwar (Tenaga Ahli Kementerian UMKM dan salah satu pendiri BEM Nusantara), serta Muksin Mahu (Koordinator Pusat BEM Nusantara) hadir sebagai pembicara utama. Sambutan dari Zahara Tussoleha, S.Pd., M.M. (Warek Ubhara Jaya) dan Maizal Alfian (Sekjen Ikatan Alumni Ubhara Jaya) turut menguatkan urgensi peran mahasiswa dalam menjawab tantangan bangsa.
Muksin Mahu menegaskan dalam sambutannya, "Mahasiswa memiliki peran vital dalam transformasi bangsa. Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa memastikan bahwa agenda pembangunan nasional dapat berjalan dengan efektif dan berpihak pada kepentingan rakyat.” Pesan utama yang digungkan dalam forum ini adalah membangun persatuan nasional dan menjaga solidaritas di antara BEM se-Nusantara.
Kegiatan ini diawali dengan sesi pleno yang menjadi wadah dialog dan pengambilan keputusan strategis. Pleno I difokuskan pada pengesahan tata tertib forum dan mekanisme sidang. Pleno II menyoroti progres laporan dari berbagai koordinator, baik di tingkat pusat, nusantara, maupun daerah. Puncaknya, Pleno III merumuskan rekomendasi kebijakan internal dan eksternal, serta menentukan tuan rumah Temu Nasional ke-XV.
Dari diskusi panjang dan mendalam, forum ini menghasilkan berbagai rekomendasi strategis yang mencakup isu-isu krusial seperti agraria, narkoba, kemiskinan, makan gizi gratis, reformasi pejabat, pendidikan, RUU Perampasan Aset, RUU Kejaksaan, UU Minerba, tragedi Kanjuruhan, judi online, tata tertib DPR RI, hingga isu prostitusi. Selain itu, forum ini juga memberikan wawasan baru terkait administrasi dan manajemen organisasi yang dapat diterapkan di kampus masing-masing.
Kehadiran lebih dari 380 kampus dalam forum ini menegaskan bahwa gerakan mahasiswa tetap menjadi elemen kritis dalam pembangunan bangsa. Kolaborasi lintas kampus dan lintas daerah menjadi kekuatan utama dalam mengawal kebijakan serta memperjuangkan kepentingan rakyat.
Dengan berakhirnya Pra-Temu Nasional ke-XV yang diadakan pada 21 Februari-25 Februari 2025 di Ubhara Jaya Kota Bekasi ini, mahasiswa Nusantara kini membawa pulang bukan hanya rekomendasi strategis, tetapi juga semangat baru untuk terus berkontribusi dalam berbagai lini pembangunan nasional. Bekasi menjadi saksi bahwa persatuan dan sinergi mahasiswa dapat menjadi motor penggerak bagi Indonesia yang lebih maju. (***)